Mengetahui Senjata Militer Korea Utara yag Semakin Cangih dan Lengkap, Berikut Ulasannya

PyongyangDalam kongres partai Januari lalu pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengungkap daftar rincian persenjataan yang sedang dikembangkan negaranya untuk melawan serangan musuh.

Kim sebelumnya sudah pernah memamerkan sejumlah persenjataan baru Korut sejak tahun lalu.

Korut sudah menggelar enam kali uji coba rudal sejak Kkongres partai. Tindakan itu melanggar resolusi PBB yang melarang Korut mengembangkan senjata rudal balistik.

Pekan lalu Korut mengatakan telah menguji coba apa yang mereka sebut sebagai rudal hipersonik pertama. Rudal baru bernama Hwasong-8 itu adalah rudal balistik yang dilengkapi hulu ledak hipersonik yang bisa lepas di udara.

Militer Korut mengatakan Hwasong-8 masih dalam tahap awal pengembangan, artinya Korut masih butuh beberapa tahun lagi untuk masuk dalam daftar negara elit militer seperti Amerika Serikat dan Rusia. Namun uji coba itu menandakan Korut mampu mengembangkan rudal yang membawa hulu ledak nuklir dan itu lebih mudah menghindari deteksi radar dan lebih sulit diantisipasi.

Presiden AS Joe Biden memperingatkan akan ada balasan jika Korut terus-terusan memperpanasa situasi di Semenanjung Korea. Namun sejauh ini AS belum menjatuhkan sanksi baru terhadao Korut meski negara itu kerap melanggar resolusi PBB. AS sudah mencoba memberi sanksi dan menggelar dialog untuk membujuk Korut agar menghentikan program senjata nuklirnya. Namun kedua cara itu sejauh ini tidak berhasil.

Korea Utara justru kian mengembangkan program senjata nuklirnya dan memodernisasi kapal perang. Apa saja kekuatan armada persenjataan Korut? Berikut ulasannya, seperti dilansir laman the New York Times awal bulan ini:

Rudal berhulu ledak nuklir


Rudal balistik Korut mampu membawa hulu ledak nuklir dan mereka sudah menggelar enam kali uji coba antara 2006 hingga 2017. Empat yang terakhir dilakukan di masa kepemimpinan Kim.

Uji coba yang terakhir dan yang paling kuat dilakukan pada September 2017, ketika Korut mengklaim berhasil meledakkan senjata termonuklir atau bom hidrogen. Kekuatan ledakan senjata itu diperkirakan berkisar antara 50 hingga 300 kiloton.

Hanya dengan 100 kiloton lagi makan kekuatan ledakan uji coba keenam itu akan sama dengan bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.

Korut sudah berhasil mengekstrak plutonium, bahan bakar bom dari reaktor nuklir rancangan Soviet di Yongbyon, sebelah utara Pyongyang. Reaktor itu juga mampu memproduksi senjata hasil pengayaan uranium, bahan bakar bom jenis lain.

Hingga Januari 2020, Korut memiliki 30-40 hulu ledak nuklir dan mampu memproduksi bahan baku untuk enam atau tujuh bom per tahun, menurut estimasi dari Asosiasi Kontrol Senjata. Sejumlah sinyal belakangan ini memperkirakan Korut mungkin sedang memperbanyak produksi plutonium dan uranium di Yongbyon.

Selain senjata nuklir, Korut juga menyimpan ribuan load senjata biologi dan kimia yang bisa diluncurkan dengan rudal. Ketika kakak tiri Kim, Kim Jong-nam, dibunuh di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2017, agen Korut memakai racun saraf VX yang dilarang internasional.

Rudal Korut mampu meluncur lebih jauh


Pada 2017 kemampuan persenjataan Korut kian mumpuni.

Di tahun itu Korut meluncurkan rudal balistik jarak menengah Hwasong-12, melintasi Jepang dan mengancam wilayah Amerika di Guam. Korut juga meluncurkan Hwasong-14 dan Hwasong-15, rudal balistik antarbenua pertama yang mereka miliki.

Di akhir 2017 Kim mengklaim Korut mampu meluncurkan rudal ke Amerika Serikat.

Selepas 2017, Kim menghentikan uji coba senjata nuklir dan rudal jarak jauh tapi kemudian dia mengancam akan mengakhiri moratorium itu ketika perundingan dengan Presiden Trump gagal pada 2019.

Pada ceremony militer malam hari Oktober lalu Korut memamerkan sebuah rudal balistik antarbenua baru yang terlihat lebih besar dari rudal sebelumnya.

Dan pada kongres partai Januari lalu Kim menegaskan perlunya peningkatan persenjataan nuklir dan dia mengumukan daftar senjata yang akan dikembangkan. Dalam daftar itu termasuk rudal nuklir berhulu ledak banyak, rudal hipersonik, rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari darat dan kapal selam dan senjata nuklir taktis revolutionary.

Apakah Korut sudah menguasai teknologi rudal antarbenua yang bisa diluncurkan ke luar angkasa dan menggiringnya masuk ke atmosfer bumi untuk mengenai target masih belum diketahui.

Korea Utara belum memperlihatkan hulu ledak nuklirnya apakah bisa bertahan dengan suhu panas dan gesekan ketika masuk kembali ke atmosfer bumi.

Persenjataan Korut kian canggih


Ketika Korut melanjutkan uji coba rudal pada 2019 setelah pembicaraan Kim-Trump gagal, uji coba itu memperlihatkan tiga senjata baru dengan nama kode KN-23, KN-24, dan KN-25.

Ketiga rudal itu menandai kian hebatnya program rudal balistik jarak pendek Korut.

Tidak seperti rudal sebelumnya yang memakai bahan bakar cair, ketiga rudal baru itu memakai bahan bakar padat. Bahan bakar jenis itu bisa dipakai untuk peluncur rudal dan mudah dipindahkan atau disembunyikan serta lebih cepat disiapkan. Dan setidaknya dua dari tiga rudal itu, KN-23 dan KN-24 bisa bermanuver pada ketinggian rendah sehingga lebih sulit diantisipasi.

Pada parade militer Januari lalu, Korut memamerkan versi teranyar KN-23 yang tampak lebih besar. Foto yang dirilis media Korut memperlihatkan senjata itu adalah rudal taktis yang diluncurkan pada 25 Maret.

Rudal berukuran lebih besar dari KN-23 itu artinya senjata itu bisa membawa hulu ledak yang lebih besar dan lebih banyak bahan bakar. Korut mengklaim rudal itu bisa membawa 2,5 heap hulu ledak.

Korea Utara merupakan salah satu negara dengan angkatan bersenjata terbesar yaitu satu juta personel. Tapi persenjataan mereka sudah uzur dan kuno. Selain itu mereka juga kekurangan bahan bakar dan suku cadang.

Korut berupaya mengatasi kekurangan itu dengan membangun senjata nuklir yang bisa menjadi alat pertimbangan posisi tawar.

Pada kongres partai Januari lalu Kim mengatakan persenjataan Korut tidak untuk mengabaikan jalan diplomasi tapi dijamin akan sukses. Dia juga menuturkan tidak bersedia mengadakan dialog kecuali Washington menawarkan sesuatu yang bisa memuaskan pemerintahannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Cara Mudah Menghilangkan Stress Hanya Dengan Meminuman Lezat

Korban Meninggal Bertambah Menjadi 3 Orang Terkait Insiden Keracunan Makanan di Karawang

Uni Afrika Menangguhkan Keanggotaan Sudan Karena Kudeta Militer